Video dan artikel yang
terlampir adalah tentang penerapan ilmu kognitif sains. Dalam video tersebut
menginformasikan bahwa untuk mendeteksi bakat seseorang yang tidak bersifat
kasat mata dapat dideteksi dengan mesin digital. Alat tersebut disebut dengan Dermatoglyphic
Multiple Intellegence (DMI) assessment. Dengan alat ini, seseorang yang ingin
mengetahui bakatnya tidak perlu membutuhkan waktu lama seperti yang biasa di
lakukan pada tes-bakat manual psikologi lainnya. Selain itu, alat tes ini juga
memiliki keakuratan yang cukup tinggi. Dapat digunakan oleh balita hingga
dewasa dan lanjut usia, serta masih banyak lagi kelebihan lainnya.
Hal ini memberi manfaat
besar terhadap understanding human decision making, yakni untuk membantu
manusia membuat keputusan. Dalam hal ini, misalnya dapat membantu orangtua yang
sedang bingung untuk menyalurkan potensi anaknya ke suatu bidang. Atau
memberikan metode belajar yang tepat untuk anaknya agar anaknya dapat sukses
mengembangkan potensi yang dimilikinya.
Perkembangan kemajuan
teknologi informasi ini tidak terlepas dari peran ilmu psikologi terapan,
khususnya dalam bidang ilmu pengetahuan kognitif dan sains. Seperti yang
dinyatakan dalam salah satu definisi, bahwa:
Kognitif sains merupakan
studi interdisipliner dari pikiran dan kecerdasan, yang meliputi filsafat,
psikologi, kecerdasan buatan (bagaimana membuat mesin), neurologi, linguistic,
dan antropologi.
Oleh karena kognitif sains
merupakan studi interdisipliner, sehingga ia mampu menggabungkan psikologi
sebagai suatu ilmu pengetahuan dengan ilmu-ilmu lain seperti teknologi
informasi, hinggga menghasilkan ilmu baru yang disebut sebagai psikologi
terapan. Dan dengan psikologi terapan, manusia dapat menciptakan suatu alat
atau system seperti pada alat pendeteksi bakat melalui test fingerprint ini.
Setiap orang merupakan
individu yang unik dan juga bertanggung jawab atas dirinya sendiri untuk
menemukan tujuan hidup masing-masing. Tentu penting mengenali bakat kita adalah
untuk mencapai prestasi dalam hidup kita dengan apa yang kita punya di dalam
diri kita. Karena bakat adalah unsur dasar potensi dalam diri untuk mewujudkan
sebuah prestasi yang tentunya sangat penting.
Setiap orang merupakan
individu yang unik dan juga bertanggung jawab atas dirinya sendiri untuk
menemukan tujuan hidup masing-masing. Tentu penting mengenali bakat kita adalah
untuk mencapai prestasi dalam hidup kita dengan apa yang kita punya di dalam
diri kita. Karena bakat adalah unsur dasar potensi dalam diri untuk mewujudkan
sebuah prestasi yang tentunya sangat penting.
Kini, kita sudah bisa
melibatkan teknologi dalam mendeteksi bakat. Teknologi ini dikenal dengan
Dermatoglyphic Multiple Intellegence (DMI) assessment. Dengan teknologi ini,
seseorang tidak perlu lagi dihadapkan pada serangkaian tes dan wawancara, serta
tidak tergantung pada kondisi psikologis orang tersebut. Akurasinya bisa
mencapai 90-95 %.
Dalam situs DMI dituliskan
bahwa DMI merupakan suatu metode untuk mengenali bakat / potensi otak kanan dan
otak kiri serta mengenali potensi kecerdasan. Metode DMI ini ditemukan teorinya
oleh Bapak Howard Gardner. Namun, aplikasi MI di dalam kelas pembelajaran
adalah Bapak Thomas Armstrong. Tetapi, DMI ini dikembangkan oleh warga negara
Singapura Mr. Eric Lim Choo Siang dan Mr. John Choo.
DMI merupakan salah satu
alternatif pencarian bakat yang berbasis teknologi terkini melalui sidik jari
seseorang. Sidik jari setiap orang akan berbeda, sebagaimana bakat yang
berbeda-beda di setiap orang. DMI merupakan suatu system yang mampu
mengidentifikasi potensi bawaan yang dengan teori genetika yang diturunkan.
Berdasarkan penelitian selama beberapa dekade, ilmuwan telah menemukan bahwa
sidik jari kita merupakan implikasi dari perkembangan antara sidik jari dengan
otak manusia.
Roger W.Sperry, peraih nobel
dibidang ilmu pengetahuan, menemukan bahwa otak berhubungan dengan tangan. Otak
kanan berhubungan dengan otak kiri, sedangkan otak kiri berhurhubungan dengan
tangan kanan. Antara keduanya juga mempunyai fungsi yang berbeda. Otak kiri
lebih mengarah ketatanan dan logika, sedangkan otak kanan lebih mengarah
keabstraksi dan emosi.
Penemuan Sperry tersebur
terus berkembang. Dalam perkembangannya ternyata bagian-bagian lebih detil
diotak kiri dan kanan lebih berhubungan dengan jari-jari yang ada di tangan.
Bahkan ada keselarasan tertentu dalam pembentukan bagian-bagian otak dengan
pembentukan fingerprint (sidik jari) pada masing-masing jari. Saat bayi masih
ada dalam kandungan berangkat dari sinilah pengukuran kecerdasan melalui
fingerprint disusun. Fingerprint pada ibu jari berkorelasi dengan bagian otak
prefrontal. Fingerprint pada telunjuk berkolerasi dengan bagian otak frontal.
Fringerprint pada ibu jari tengah berkolerasi dengan bagian otak parietal.
Fingerprint pada jari manis berhubungan dengan bagian otak temporal. Sedangkan,
fingerprint pada kelingking berhubungan dengan bagian otak occipital.
Sistem ini mengenalkan
mengenai prosentase dan potensi otak kanan-kiri, delapan kecerdasan majemuk,
kepekaan belajar, modalitas belajar, karakter komunikasi belajar dan gaya manajemen
kerja. Dengan adanya kemungkinan akan ribuan kombinasi , tes DMI ini mampu
menunjukkan bagaimana cara terbaik yang harus diberikan/dilakukan untuk proses
pendidikannya, pengembangan dirinya dan karir yang sebaiknya digeluti untuk
mencapai kesuksesan.
Dalam pengembangan system
ini, para ahli dermatoglyphics telah membuat profil-profil pola secara
psikologis dan fisiologis pada lebih dari 500 ribu individu sejak tahun 1985 di
Cina, Jepang, Korea, Taiwan, Hongkong, Singapura, Malaysia yang menghasilkan
database sebagai studi perbandingan yang mampu membantu individu untuk memahami
potensi dirinya.
Secara umum ada 3 pola sidik
jari , busur ( arch) , sangkutan (loop) dan lingkaran ( whorl). Selebihnya
adalah varian dan kombinasi yang kemudian menjadi bentuk tersendiri.
Sidik
Jari Pola Arch
Pola Arch bentuknya
melengkung seperti busur panah ( Flat Arch) dan ada yang seperti mata anak
panah (Tented Arch). Pola sidik jari Arch terbagi menjadi dua yaitu Flat Arch
dan Tented Arch.
Orang dengan pola sidik jari
Arch memiliki karakter
- Mengikuti tradisi dengan
sedikit pemikiran mandiri , Flat Arch
- Senang mengungkapkan
kedalam intelektual, Tented Arch. Sewaktu masih kanak-kanak anak berpola arch
ini senang bertanya dengan " Mengapa ... "
- Memiliki nilai tradisional
dan akhlak yang tinggi
- Mengalami kesulitan jika
melihat sifat-sifat negatif ada pada diri mereka sendiri.
Menurut pendapat ahli
fingerprint test jika pola Arch ini terdapat pada :
- Pola Arch dijari telunjuk
maka orang tersebut memiliki pandangan tradisional terhadap karier, ambisi dan
kepemimpinan mereka sendiri. Mereka percaya harus bekerja keras untuk
mendapatkan uang, menyimpannya dan menginvestasikannya untuk masa depan.
- Pola Arch dijari tengah,
maka orang tersebut memegang niilai-nilai tradisional mengenai pemikiran.
Pendidikan adalah satu-satunya cara menuju sukses. Kegagalan mereka seperti
dalam bidang penyalahgunaan obat dan memanipulasi orang lain.
- Pola Arch dijari manis, maka
orang tersebut memegang nilai tradisional yang berhubungan dengan emosi, misal laki-laki
tidak boleh menangis.
- Pola Arch di jari
kelingking, maka orang tersebut memegang nilai tradisional yang mengenai
komunikasi, agama dan seks. Mereka akan sungguh-sungguh mengikuti dogma, ajaran
agama tertentu. Mereka akan sering bertanya " Mengapa ... " untuk
mencari kebenaran.
- Pola Arch di ibujari, maka
orang tersebut memegang nilai tradisional dalam menerima nafsu dan keinginan.
Bahkan setelah kepribadian berkembang, masih ada kecenderungan yang kuat kearah
sikap-sikap dominasi. Kegagalan mereka adalah ketika mereka jatuh dan menjadi
mangsa nafsu dan keinginan mereka sendiri.
- Pola Arch di Telunjuk dan
Jari Tengah, maka hal ini menunjukkan akal yang sangat dalam. Tapi
kadang-kadang agak lambat menyerap konsep-konsep.
Analisa
Sidik Jari
Analisa sidik jari adalah
sebuah metode pengukuran dengan pemindaian (scanning) sidik jari anak untuk
mengetahui gaya bekerja otak yang paling dominan dalam kaitannya dengan
potensi, motivasi, karakter, dan gaya belajar anak.
Dalam ilmu Dermatoglyphics
(ilmu tentang analisa pola sidik jari) yang diawali oleh Guard Bidloo pada
tahun 1685, menemukan bahwa sejak usia kandungan 13 minggu Pola sidik jari manusia
telah terbentuk, dan akan lengkap diusia 24 minggu. Dalam kenyataannya pola
sidik jari manusia tidak ada yang sama, kemungkinan kesamaannya adalah
1:64.000.000.000.
Secara Genetis sidik jari
bersifat menetap dan spesifik pada proses perkembangan susunan syaraf pusat,
sehingga memiliki korelasi yang menentukan struktur otak yang dominan yang
kemudian diinterpretasikan secara psikologi untuk mengetahui kecendrungan
BAKAT, KECERDASAN, KARAKTER, MOTIVASI, TEKANAN, TINGKAT KESETABILAN DIRI, DAN
GAYA (BELAJAR, BERFIKIR, DAN BEKERJA) secara genetis.
Analisa sidik jari memiliki
tingkat akurasi lebih tinggi dibadingkan dengan metode pengukuran lainnya
(klaim akurasi 87%). Sehingga aplikasi penggunaan ilmu analisa sidik jari dalam
kehidupan sangat luas. Salah satunya adalah pada proses intdentifikasi forensik
dan keamanan. Proses analisa sidik jari simple, praktis, efesien, dan
aplikatif. Bisa digunakan untuk segala usia segala kondisi dengan waktu yang
relatif singkat.
Sidik jari keluar dari
fleshes interior kulit. Bahkan kembar siam memiliki berbagai sidik jari. Loop
adalah sidik jari yang paling umum. Telapak tangan 60% memiliki pola tersebut.
Pola lainnya adalah whorls, Arches, dan aksidensi. Sarana penting sidik jari
memeriksa menggunakan "Karakteristik Kelas" mereka. Jari kami
tercakup dalam pori-pori kulit yang menghasilkan minyak dan keringat terdeteksi
oleh bubuk sidik jari tua yang baik. Sidik jari tidak terdeteksi disebut
sebagai "laten". Laser ini membantu dalam mendapatkan sidik jari dari
tubuh manusia. Identifikasi penjahat adalah penggunaan paling umum dari sidik
jari dan database komputer telah benar-benar membantu dalam tujuan ini.
Sidik jari (bahasa Inggris: fingerprint)
adalah hasil reproduksi tapak jari baik yang sengaja diambil, dicapkan dengan
tinta, maupun bekas yang ditinggalkan pada benda karena pernah tersentuh kulit
telapak tangan atau kaki. Kulit telapak adalah kulit pada bagian telapak tangan
mulai dari pangkal pergelangan sampai kesemua ujung jari, dan kulit bagian dari
telapak kaki mulai dari tumit sampai ke ujung jari yang mana pada daerah
tersebut terdapat garis halus menonjol yang keluar satu sama lain yang
dipisahkan oleh celah atau alur yang membentuk struktur tertentu.
Sidik
jari untuk identifikasi
Identifikasi sidik jari,
dikenal dengan daktiloskopi adalah ilmu yang mempelajari sidik jari untuk
keperluan pengenalan kembali identitas orang dengan cara mengamati garis yang
terdapat pada guratan garis jari tangan dan telapak kaki. Daktiloskopi berasal
dari bahasa Yunani yaitu dactylos yang berarti jari jemari atau garis jari, dan
scopein yang artinya mengamati atau meneliti. Kemudian dari pengertian itu
timbul istilah dalam bahasa Inggris, dactyloscopy yang kita kenal menjadi ilmu
sidik jari.
Fungsi
sidik jari
Fungsinya adalah untuk
memberi gaya gesek lebih besar agar jari dapat memegang benda-benda lebih erat.
Sidik jari manusia digunakan untuk keperluan identifikasi karena tidak ada dua
manusia yang memiliki sidik jari persis sama. Hal ini mulai dilakukan pada
akhir abad ke-19.
Sidik jari kaki bayi juga
diambil di rumah sakit untuk identifikasi bayi. Ini bertujuan untuk mencegah
tertukarnya bayi yang sering terjadi di rumah sakit.
Tes
Bakat Sidik Jari DMI (fingerprint test DMI)
Dermatoglyphics Multiple
Intelligence - Assessment (DMI) adalah ilmu / Metoda yang berbasis teknologi
canggih (statistika & program komputer) guna membaca / mendeteksi PETA
POTENSI DIRI melalui sidik jari (fingerprints).
Kegunaan utama dari DMI ini
adalah sebagai berikut :
- Merupakan salah satu
alternatif pencarian bakat/potensi bawaan
- Untuk memilih
jurusan/pendidikan lanjutan yang sesuai dengan bakatnya/potensinya
- Untuk
penempatan/penugasan/mutasi/rotasi karyawan yang sesuai antara bakat dengan
jabatannya
Untuk dapat memperoleh hasil
tersebut, diperlukan sistematika kerja yang mampu mengolah data mentah menjadi
suatu informasi berguna yang berbasis komputer.
Sistematika kerja dari
finger print DMI adalah sebagai berikut:
1. Mengumpulkan beberapa
sampel (pola sidik jari) dari tokoh-tokoh berprestasi. Misalnya, seorang tokoh
yang memiliki dominasi bakat di bidang musik memiliki pola sidik jari seperti
apa? Seorang yang memiliki dominasi bakat di bidang musik, akan berbeda pola
sidik jarinya terhadap orang yang memiliki bakat di bidang lainnya. Dan
sebaliknya, jika ia memiliki kemiripan pola sidik jari, maka kemungkinan besar
akan memiliki dominasi bakat di bidang yang sama.
2. Melakukan penelitian
terhadap sampel yang telah dikumpulkan sebagai bahan yang akan dijadikan dasar
bagi system data tersebut. Ada 3 pola utama dalam pola sidik jari, yakni:
a. Arch:
Bentuk pokok sidik jari yang
semua garis-garisnya datang dari satu sisi lukisan, mengalir atau cenderung
mengalir ke sisi yang lain dari lukisan itu, dengan bergelombang naik di
tengah-tengah.
b. Loop:
Bentuk pokok sidik jari
dimana satu garis atau lebih datang dari satu sisi lukisan, melereng, menyentuh
atau melintasi suatu garis bayangan yang ditarik diantara delta dan core,
berhenti atau cenderung berhenti kearah sisi semula.
c. Whorl:
Yaitu sidik jari yang
mempunyai dua delta dan sedikitnya satu garis melingkar di dalam pattern area
yang berjalan di depan kedua delta. Whorl sendiri terbagi menjadi Plain Whorl,
Central Pocket Loop Whorl. Double Loop Whorl dan Accidental Whorl.
3.Setelah itu, untuk
menetapkan system DMI assessment, diperlukan juga teori multiple intelegensi
dari Howard Gardner yang akan menjadi acuan bagi pembenaran dari hasil
kerjanya. Ada 8 macam multiple intelgency menurut Howard Gardner, yaitu:
4. Kemudian untuk
pengoperasiannya, tester (penguji) hanya mengambil data (sidik jari) dari
individu yang akan di tes (testee). Data yang di ambil dari individu kemudian
di olah kedalam server komputer. Selain memiliki nilai akurasi yang tinggi, hal
ini juga yang menjadikan tes ini lebih efisien karena hemat waktu.
5. Selanjutnya, alat ini
dapat menghasilkan informasi (printout) yang rinci dan efektif tentang analisa dan peta
rekomendasi diri yang beberapa di antaranya sebagai berikut:
a. Left Brain or Right
Brain, yakni untuk mengetahui otak mana yan lebih mendominasi kita dalam
bekerja.
b. Diagram yang menunjukkan
hasil analisis bakat dari tes fingerprint
c. Understanding the Human
Brain (untuk mengetahui sejauh mana kemampuan belajar)
d. Communication character (untuk mengetahui karakter dalam berkomunikasi)
Sumber Refrensi :
http://myblogiky.blogspot.co.id/2011/01/cara-mengetahui-bakat-dengan-sidik-jari.html#ixzz2AQCiSY69
http://psychologythebest.blogspot.co.id/2013/01/analisis-cara-mengetahui-bakat-dengan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar