Kamis, 12 November 2015

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN KEPEMIMPINAN

KEPEMIMPINAN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN


A.     Pengertian dan Tugas Pemimpin

Menurut :
1.      Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan
Pemimpin adalah seseorang dengan wewenang kepemimpinannya mengarahkan bawahannya untuk mengerjakan sebagian dari pekerjaannya dalam mencapai tujuan.
2.      Robert Tanembaum
Pemimpin adalah mereka yang menggunakan wewenang formal untuk mengorganisasi, mengarahkan, dan mengontrol para bawahan yang bertanggung jawab, supaya semua bagian pekerjaan dikoordinasi demi mencapai tujuan perusahaan.
3.      Prof. Maccoby
Pemimpin adalah seseorang yang mampu menumbuhkan dan mengembangkan segala yang terbaik dalam diri para bawahannya.
4.      Lao Tzu
Pemimpin adalah seseorang yang membantu mengembangkan orang lain sehingga akhirnya mereka menjadi mandiri.
5.      Davis and Filley
Pemimpin adalah seseorang yang menduduki suatu posisi manajemen atau seseorang yang melakukan suatu pekerjaan memimpin.
6.      Pancasila
Pemimpin adalah seseorang yang bisa bersikap sebagai pengasuh yang mendorong, menuntun, dan membimbing asuhannya. Sesuai dengan asas :
a. Ing ngarsa sung tuladha (panutan)
b. Ing madya mangun karsa (pembangkit semangat)
c. Tut wuri handayani (mendorong untuk berani bertanggung jawab)

Seorang pemimpin boleh berprestasi tinggi untuk dirinya sendiri, tetapi itu tidak memadai apabila ia tidak berhasil menumbuhkan dan mengembangkan segala yang terbaik dalam diri para bawahannya.
Pemimpin adalah sumber aktivitas dan mereka harus merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, dan mengendalikan semua kegiatan, agar tujuan tercapai. Manajer harus memberikan arah kepada perusahaan yang dipimpinnya. Manajer harus memikirkan secara tuntas misi perusahaan itu, menetapkan sasaran-sasaran, strategi, dan mengorganisasi sumber-sumber daya untuk tujuan-tujuan yang telah digariskan dalam anggaran dasar (AD) dan anggaran rumah tangga (ART).

B.     Beberapa Pendekatan Tentang Manajer
1.      Pendekatan tingkatan dan tugas-tugas manajer
Tingkatan manajer dalam suatu perusahaan ada 3 :
a.  Top manager, yang termasuk dalam golongan ini adalah dirut dan dewan komisaris. Corak kegiatan top manager adalah memimpin organisasi, menentukan tujuan, dan kebijaksanaan pokok.
b. Middle manager, yang termasuk golongan ini adalah kepala divisi, kepala unit, kepala bagian, pimpinan cabang. Corak kegiatannya adalah memimpin lower manajemen, dan menguraikan kebijaksanaan pokok yang dikeluarkan top manager.
c.   Lower manager, yang termasuk golongan ini adalah supervisor, mandor, dsb. Corak kegiatannya langsung memimpin, mengarahkan, dan mengawasi  parta karyawan pelaksana (the workers)

Tugas-tugas Manajer :
a. Managerial Cycle, siklus pengambilan keputusan, perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, penilaian, dan pelaporan.
b. Memotivasi, artinya seorang manajer harus dapat mendorong para bawahannya untuk bekerja giat dan membina bawahan dengan baik, sehingga tercipta suasana kerja yang baik dan harmonis.
c. Manajer harus berusaha memnuhi kebutuhan-kebutuhan para bawahanya, supaya loyalitas dan partisipasinya meningkat.
d. Manajer harus dapat menciptakan kondisi yang akan membantu bawahannya mendapatkan kepuasan dalam pekerjaannya.
e.  Manajer harus berusaha agar bawahannya bersedia memikul tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas-tugasnya dengan baik.
f.   Manajer harus berusaha membina bawahannya agar dapat bekerja secara efektif dan efisien.
g.  Manajer harus membenahi fungsi-fungsi fundamental manajemen secara baik.
h.   Manajer harus mewakili dan membina hubungan yang harmonis dengan pihak-pihak luar.
i.  Manajer harus bertanggung jawab atas keselamatan kerja para bawahannya selama melakukan pekerjaan.
j.   Manajer harus mengadakan pembagian pekerjaan dan mengkoordinasi tugas-tugas supaya terintegrasi kepada tujuan yang diinginkan.
k.  Manajer harus bersedia menjadi penanggung jawab terakhir mengenai hasil yang dicapai dari proses manajemen itu.

2.      Pendekatan luas pekerjaan manajer
Luas pekerjaan manajer meliputi masalah eksternal dan internal. Masalah interbnal perusahaan harus dibenahi dengan baik, supaya semua potensi perusahaan lebih berdaya guna dan berhasil guna dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Masalah eksternal perusahaan harus diperhitungkan, diamati, dan diimplikasikan mengenai kondisi-kondisi yang mendukung dan menghambat tercapainya tujuan perusahaan, seperti tingkat persaingan, peraturan pemerintah, situasi perekonomian nasional dan internasional.
Luas pekerjaan manajer itu adalah :
a. Manajer harus mengambil keputusan dan kebijaksanaan-kebijaksanaan serta memerintah bawahan untuk mengerjakan dan meberikan laporan-laporan dari hasil pelaksanaannya.
b.   Manajer harus mengevaluasi laporan-laporan yang diberikan bawahan apa baik atau tidak.
c.   Manajer harus mempelajari situasi dan kondisi eksternal perusahaan mengenai hal-hal yang mendukung dan menghambat kemajuan perusahaan.
d.  Manajer harus mengarahkan dan memotivasi bawahan supaya produktivitas kerjanya tinggi.
e.   Manajer harus menciptakan kerja sama yang baik dan hubungan-hubungan yang harmonis antara semua karyawan.
f.  Manajer harus berusaha meningkatkan kecakapan dan keterampilan bawahan, sehingga dapat bekerja lebih efektif dan efisien.
g.   Manajer harus berusaha meningkatkan kesejahteraan bawahannya.
h.  Manajer harus terbuka memberi dan menerima informasi demi tujuan yang ingin dicapainya.

3.      Pendekatan sifat kerja manajer
Sifat kerja manajer dibedakan atas kerja fisik dan kerja piker. Manajer dalam suatu perusahaan dikelompokkan atas tiga tingkatan yaitu top manager, middle manager, dan lower manager.
Luas, sifat kerja, dan besarnya tanggung jawab manajer pada setiap tingkatannya (TM – MM – LM) adalah sebagai berikut :
a.   TM luas tugasnya PO > AC, sifat kerjanya kerja piker lebih besar dari kerja fisik (MS > TS).
b.   MM, luas tugasnya PO = AC, sifat kerja fisik = kerja piker (MS = TS).
c.   LM, luas tugasnya kepada AC > PO, sifat kerjanya adalah kerja fisik lebih banyak daripada kerja piker (TS > MS).
d.   Semakin tinggi kedudukan seorang pimpinan maka tugas-tugasnya semakin bersifat umum dan abstrak. Sebaliknya, semakin rendah kedudukan seorang pimpinan maka tugas-tugasnya semakin terinci (spesialisasi), konkret, dan langsung merealisasi tujuan.
e.   Semakin tinggi kedudukan seorang pimpinan maka MS > TS. Sebaliknya semakin rendah kedudukan seorang pemimpin maka TS > MS.
f.    Semakin tinggi kedudukan seorang pimpinan maka PO > AC. Sebaliknya semakin rendah kedudukan seorang pemimpin maka AC > PO.
g.   Middle manager tugasnya untuk MS = TS dan PO = AC karena bertugas di antara TM dan LM.

4.      Pendekatan sifat-sifat seorang manajer
Pada dasarnya seorang manajer yang sukses dalam kepemimpinannya mempunyai sifat-sifat/kualifikasi-kualifikasi tertentu. Diantaranya :
a.   Energi, artunya mempunyai kekuatan mental dan fisik.
b.   Stabilitas ekonomi, artinya seorang manajer tidak boleh cepat marah, harus dapat menahan emosinya, boleh marah tetapi pikiran tetap tenang dan percaya diri.
c.   Human relationship, artinya manajer harus banyak mengetahui tentang hubungan manusia, perilaku manusia, sifat manusia, dan kebutuhan manusia.
d.   Personal motivation, artinya dapat memotivasi diri sendiri, memotivasi orang lain, dan berkemauan keras menjadi pemimpin.
e.   Communication skills, artinya mempunyai kecakapan dalam berkomunikasi yang jelas, baik lisan maupun tulisan.
f.    Teaching skills, artinya cakap untuk mendidik, membimbing, mengajar, memberi petunjuk, membina, dan mengembangkan bawahannya.
g.   Social skills, artinya mempunyai pergaulan yang luas, suka menolong, pemurah, peramah, dan senang melihat bawahnnya maju, sertadapat menghargai orang lain.
h.   Technical competent, artinya kemampuan teknik, kecakapan menganalisis, perencanaan, pengorganisasian, pendelegasian wewenang, dan tangkas dalam mengambil keputusan.

C.     Pengambilan Keputusan

1.      Pengertian Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan sangat penting dalam manajemen dan merupakan tugas utama dari seorang pemimpin (manajer). Pengambilan keputusan (decision making) diproses oleh pengambil keputusan (decision maker) yang hasilnya adalah suatu keputusan (decision). Keputusan akan menghasilkan suatu kegiatan (aktivitas) atau mengakhiri kegiatan. Definisi pengambilan keputusan adalah proses bagaimana menetapkan suatu keputusan yang terbaik, logis, rasional, dan ideal berdasarkan fakta, data, dan informasi dari sejumlah alternative untuk mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan dengan resiko terkecil, efektif, dan efisien untuk dilaksanakan pada masa yang akan datang.

2.      Macam-macam Keputusan
a. Keputusan yang diambil secara cepat dan kurang memperhatikan, mempertimbangkan data, informasi, dan fakta.
b.   Keputusan yang diambil secara ilmiah, sehingga keputusan itu logis, ideal, rasional untuk dilaksanakan dan resikonya relative kecil.

3.     Basis Pengambilan Keputusan
Decision making yang dilakukan oleh manajer (decision maker) biasanya didasarkan atas :
a.   Keyakinan
b.   Intuisi
c.   Fakta-fakta
d.   Pengalaman
e.   Kekuasaan


Kasus:
Mama itu tegas peraturan dirumah harus taat, sifat kepemimpinan yang dimilikinya adalah tegas.
Papa lebih santai tapi memiliki sifat kepemimpinan lebih melindungi anak-anaknya.

Kamis, 22 Oktober 2015



PENGERTIAN DAN ARTI KOMUNIKASI
Kata atau istilah komunikasi (dari bahasa Inggris “communication”),secara etimologis atau menurut asal katanya adalah dari bahasa Latin communicatus, dan perkataan ini bersumber pada kata communis Dalam kata communis ini memiliki makna ‘berbagi’ atau ‘menjadi milik bersama’ yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna.
Komunikasi secara terminologis merujuk pada adanya proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang terlibat dalam komunikasi adalah manusia. Karena itu merujuk pada pengertian Ruben dan Steward(1998:16) mengenai komunikasi manusia yaitu:
Human communication is the process through which individuals –in relationships, group, organizations and societies—respond to and create messages to adapt to the environment and one another. Bahwa komunikasi manusia adalah proses yang melibatkan individu-individu dalam suatu hubungan, kelompok, organisasi dan masyarakat yang merespon dan menciptakan pesan untuk beradaptasi dengan lingkungan satu sama lain. 

JENIS KOMUNIKASI
1. Komunikasi intrapribadi
Komunikasi intrapribadi (intrapersonal communication) adalah komunikasi dengan diri sendiri, baik kita sadari atau tidak. Misalnya berpikir.

Komunikasi interpersonal adalah proses pertukaran informasi diantara seseorang dengan paling kurang seorang lainnya atau biasanya di antara dua orang yang dapat langsung diketahui balikannya. (Muhammad, 2005,p.158-159).

2. Komunikasi antarpribadi
Komunikasi antarpribadi (interpersonal communication) adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan respon verbal maupun nonverbal berlangsung secara langsung. Bentuk khusus komunikasi antarpribadi ini adalah komunikasi diadik (dyadic communication) yang hanya melibatkan dua individu, misalnya suami-istri, dua sejawat, guru-murid.
3. Komunikasi kelompok (kecil)
Komunikasi kelompok merujuk pada komunikasi yang dilakukan sekelompok kecil orang (small-group communication). Kelompok sendiri merupakan sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama, yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, saling mengenal satu sama lain, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut. Komunikasi antarpribadi berlaku dalam komunikasi kelompok.

4. Komunikasi publik
Komunikasi publik adalah komunikasi antara seorang pembicara dengan sejumlah orang (khalayak), yang tidak bisa dikenali satu persatu. Komunikasi publik meliputi ceramah, pidato, kuliah, tabligh akbar, dan lain-lain. Ciri-ciri komunikasi publik adalah: berlangsung lebih formal; menuntut persiapan pesan yang cermat, menuntut kemampuan menghadapi sejumlah besar orang; komunikasi cenderung pasif; terjadi di tempat umum yang dihadiri sejumlah orang; merupakan peristiwa yang direncanakan; dan ada orang-orang yang ditunjuk secara khusus melakukan fungsi-fungsi tertentu.

5. Komunikasi organisasi
Komunikasi organisasi (organizational communication) terjadi dalam suatu organisasi, bersifat formal dan informal, dan berlangsung dalam jaringan yang lebih besar dari komunikasi kelompok. Komunikasi organisasi juga melibatkan komunikasi diadik, komunikasi antarpribadi, dan komunikasi publik tergantung kebutuhan.

6. Komunikasi massa
Komunikasi massa (mass communication) adalah komunikasi yang menggunakan media massa cetak maupun elektronik yang dikelola sebuah lembaga atau orang yang dilembagakan yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar, anonim, dan heterogen. Pesan-pesannya bersifat umum, disampaikan secara serentak, cepat dan selintas.

PROSES KOMUNIKASI
1. Proses komunikasi secara primer
Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang (symbol) sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah pesan verbal (bahasa), dan pesan nonverbal (kial/gesture, isyarat, gambar, warna, dan lain sebagainya) yang secara langsung dapat/mampu menerjemahkan pikiran dan atau perasaan komunikator kepada komunikan.
2. Proses komunikasi sekunder
Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama.

CONTOH KASUS YANG PERNAH DIALAMI
adanya perbedaan pendapat dan adanya perbedaan tujuan disebuah organisasi ada sebuah perbedaan sosial yaitu antara ketua dengan anggota, biasanya sering terjadi konflik atau masalah karna perbedaan pendapat. Pendapat antara masing masing anggota organisasi berbeda dengan kemauan dan akan menimbulkan konflik karna komunikasi yang kurang.


SUMBER:
 

Jumat, 13 Maret 2015

Konsep Ilmu Budaya Dasar dalam Kesusastraan

 Pendekatan kesustraan
·         Pengertian Sastra dan Seni
Sastra merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta śāstra, yang berarti “teks yang mengandung instruksi” atau “pedoman”, dari kata dasar śās- yang berarti “instruksi” atau “ajaran”. Dalam bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada “kesusastraan” atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu.
Seni adalah sebuah kata yang semua orang di pastikan mengenalnya, walaupun dengan kadar pemahaman yang berbeda. Konon kabarnya kata seni berasal dari kata “SANI” yang kurang lebih artinya “Jiwa Yang Luhur/ Ketulusan jiwa”. Mungkin saya memaknainya dengan keberangkatan orang/ seniaman saat akan membuat karya seni, namun menurut kajian ilimu di eropa mengatakan “ART” (artivisial) yang artinya kurang lebih adalah barang/ atau karya dari sebuah kegiatan.
·         Peranan Sastra
Sastra dapat memperhalus jiwa dan memberikan motivasi kepada masyarakat untuk berpikir dan berbuat demi pengembangan dirinya dan masyarakat serta mendorong munculnya kepedulian, keterbukaan, dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan.
·         Hubungan Sastra dan Seni dengan Ilmu Budaya Dasar
Masalah sastra dan seni sangat erat hubungannya dengan ilmu budaya dasar, karena materi – materi yang diulas oleh ilmu budaya dasar ada yang berkaitan dengan sastra dan seni.Budaya Indonesia sanagat menunjukkan adanya sastra dan seni didalamnya.
Ilmu Budaya Dasar yang dihubungkan dengan Prosa
·         Pengertian Prosa
Prosa adalah suatu jenis tulisan yang dibedakan dengan puisi karena variasi ritme (rhythm) yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya. Kata prosa berasal dari bahasa Latin “prosa” yang artinya “terus terang”. Jenis tulisan prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Jenis-jenis Prosa
Prosa terbagi atas dua jenis, yaitu :
1.    Prosa Lama
2.    Prosa Baru

·         5 Komponen dalam Prosa Lama
Prosa Lama meliputi :
1.    Dongeng – Dongeng
2.    Hikayat
3.    Sejarah
4.    Epos
5.    Cerita Pelipur Lara

·         5 Komponen dalam Prosa Baru
Prosa baru meliputi :
1.    Cerita Pendek
2.    Roman/Novel
3.    Biografi
4.    Kisah
5.    Otobiografi

3.3 Nilai-Nilai dalam Prosa Fiksi
·         Pengertian Prosa Fiksi
Istilah prosa fiksi atau cukup disebut karya fiksi, biasa juga diistilahkan dengan prosa cerita, prosa narasi, narasi atau cerita berplot. Jadi pengertian prosa fiksi ialah kisah atau cerita yang diemban oleh pelaku-pelaku tertentu dengan pemeranan latar serta tahapan dan rangkaian cerita tertentu yang bertolak dari hasil imajinasi pengarangnya sehingga menjalin suatu cerita .
Nilai - nilai yang ada dalam Prosa Fiksi
1.    Prosa fiksi memberikan kesenangan
2.    Prosa fiksi memberikan infonnasiProsa fiksi memberikan warisan cultural
3.    Prosa memberikan keseimbangan wawasan
·         2 Karya Sastra
Karya sastra dikenal dalam dua bentuk, yaitu fiksi dan nonfiksi. bentuk karya sastra fiksi adalah prosa, puisi, dan drama. Sedangkan contoh bentuk karya sastra nonfiksi adalah biografi, autobiografi, esai, dan kritik sastra.
·         1 Contoh Prosa
·         Contoh novel :
Ave Maria oleh Idrus, Keluarga Gerilya oleh Pramoedya Ananta Toer, Perburuan oleh Pramoedya Ananta Toer, Ziarah oleh Iwan Simatupang, Surabaya oleh Idrus.
·         Contoh cerpen :
Radio Masyarakat oleh Rosihan Anwar, Bola Lampu oleh Asrul Sani, Teman Duduk oleh Moh. Kosim, Wajah yang Bembah oleh Trisno Sumarjo, Robohnya Surau Kami oleh A.A. Navis.
·         Contoh biografi :
Soeharto Anak Desa, Prof. Dr. B.I Habibie, Ki Hajar Dewantara

3.4 Ilmu Budaya Dasar yang dihubungkan dengan Puisi
·        Pengertian Puisi
Pembahasan puisi dalam rangka pengajaran Ilmu Budaya Dasar tidak akan diarahkan pada tradisi pendidikan dan pengajaran sastra dan apresiasinya yang mumi. Puisi dipakai sebagai media sekaligus sebagai sumber belajar sesuai dengan tema-tema atau pokok bahasan yang terdapat di dalam Ilmu Budaya Dasar.
·         Kreativitas penyair dalam membangun puisinya
Kepuitisan, keartistikan atau keestetikan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan :
  • Figura bahasa ( figurative language ) seperti gaya personifikasi, metafora, perbandingan, alegori, dsb sehingga puisi menjadi segar, hidup, menarik dan memberi kejelasan gambaran angan.
  • Kata-kata yang ambiquitas yaitu kata-kata yang bermakna ganda, banyak tafsir.
  • Kata-kata berjiwa yaitu kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu, berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.
·         Alasan – alasan yang mendasari penyajian puisi dalam IBD
  • Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia.
  • Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual.
  • Puisi dan keinsyafan social
Puisi juga memberikan kepada manusia tentang pengetahuan manusia sebagai mahluk sosial, yang terlibat dalam isue dan problem sosial. Secara imaginatif puisi dapat menafsirkan situasi dasar manusia sosial yang bisa berupa ;
– penderitaan atas ketidak adilan
– perjuangan untuk kekuasaan
– konflik dengan sesamanya
– pemberontakan terhadap hukum Tuhan