- Pengertian kebudayaan
Kata
kebudayaan berasal dari kata budh
dalam bahasa sansekerta yang berarti akal, kemudian menjadi kata budhi (tunggal) atau budhaya (majemuk), sehingga kebudayaan diartikan
sebagai hasil pemikiran atau akal manusia. Ada pendapat yang mengatakan bahwa
kebudayaan berasal dari kata budi dan daya. Budi
adalah akal yang merupakan unsure rohani dalam kebudayaan, sedangkan daya
berarti perbuatan atau ikhtiar sebagai unsure jasmani sehingga kebudayaan
diartikan sebagai hasil dari akal dan ikhtiar manusia.
kebudayaan
adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem
ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan
sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan
adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya,
berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola
perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan
lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan
kehidupan bermasyarakat.
- · Pengertian Kepribadian
Personality
atau kepribadian berasal dari kata persona, kata persona merujuk pada topeng
yang biasa digunakan para pemain sandiwara di Zaman Romawi. Secara umum
kepribadian menunjuk pada bagaimana individu tampil dan menimbulkan kesan bagi
individu-individu lainnya.
Kepribadian
adalah keseluruhan sikap, perasaan, ekspresi, temparmen, ciri-ciri kas dan
prilaku seseorang. Sikap perasaan ekspresi dan tempramen itu akan terwujud
dalam tindakan seseorang jika di hadapkan pada situasi tertentu. Setiap orang
mempunyai kecenderungan prilaku yang baku, atau berlaku terus menerus secara
konsisten dalam menghadapai situasi yang di hadapi, sehingga menjadi ciri khas
pribadinya.
- · Pertumbuhan dan Perkembangan Kebudayaan di Indonesia
Proses
Pertumbuhan dan Perkembangan budaya dapat terjadi melalui penetrasi. penetrasi
kebudayaan adalah masuknya pengaruh suatu kebudayaan ke kebudayaan lainnya.
Penetrasi kebudayaan dapat terjadi dengan dua cara:
- Penetrasi damai
(penetration pasifique)
Penetrasi damai merupakan proses masuknya
sebuah kebudayaan dengan jalan damai. Misalnya, masuknya pengaruh kebudayaan
Hindu dan Islam ke Indonesia. Contoh lainnya seperti kebudayaan Tionghoa,
kebudayaan India dan kebudayaan Arab. Kebudayaan India masuk melalui proses
yang damai yaitu melalui penyebaran agama Hindu dan Buddha di Nusantara yang
jauh sebelum Indonesia terbentuk. Penerimaan kebudayaan tersebut tidak
mengakibatkan konflik, tetapi memperkaya khasanah budaya masyarakat setempat.
Pengaruh kedua kebudayaan ini pun tidak mengakibatkan hilangnya unsur-unsur
asli budaya masyarakat. Penyebaran kebudayaan secara damai akan menghasilkan
Akulturasi, Asimilasi, atau
Sintesis
Akulturasi
adalah bersatunya dua kebudayaan sehingga membentuk kebudayaan baru tanpa
menghilangkan unsur kebudayaan asli. Contohnya, bentuk bangunan Candi Borobudur
yang merupakan perpaduan antara kebudayaan asli Indonesia dan kebudayaan India.
Asimilasi
adalah bercampurnya dua kebudayaan sehingga membentuk kebudayaan baru.
Sedangkan
Sintesis adalah bercampurnya dua kebudayaan yang berakibat pada terbentuknya
sebuah kebudayaan baru yang sangat berbeda dengan kebudayaan asli.
2. Penetrasi kekerasan
(penetration violante)
Masuknya
sebuah kebudayaan dengan cara memaksa dan merusak. Contohnya, masuknya
kebudayaan Barat ke Indonesia pada zaman penjajahan disertai dengan kekerasan
sehingga menimbulkan goncangan-goncangan yang merusak keseimbangan dalam
masyarakat
- · Kebudayaan Hindu, Budha dan Islam
Kebudayaan Hindu - Budha
Pada
permulaan tarikh masehi, di Benua Asia terdapat dua negeri besar yang tingkat
peradabannya dianggap sudah tinggi, yaitu India dan Cina. Kedua negeri ini
menjalin hubungan ekonomi dan perdagangan yang baik. Arus lalu lintas
perdagangan dan pelayaran berlangsung melalui jalan darat dan laut. Salah satu
jalur lalu lintas laut yang dilewati India-Cina adalah Selat Malaka. Indonesia
yang terletak di jalur posisi silang dua benua dan dua samudera, serta berada
di dekat Selat Malaka memiliki keuntungan, yaitu:
- Sering dikunjungi bangsa-bangsa asing, seperti India, Cina, Arab, dan Persia,
- Kesempatan melakukan hubungan perdagangan internasional terbuka lebar,
- Pergaulan dengan bangsa-bangsa lain semakin luas, dan
- Pengaruh asing masuk ke Indonesia, seperti Hindu-Budha.
Keterlibatan
bangsa Indonesia dalam kegiatan perdagangan dan pelayaran internasional
menyebabkan timbulnya percampuran budaya. India merupakan negara pertama yang
memberikan pengaruh kepada Indonesia, yaitu dalam bentuk budaya Hindu.
Masuknya
pengaruh unsur kebudayaan Hindu-Buddha dari India telah mengubah dan menambah
khasanah budaya Indonesia dalam beberapa aspek kehidupan.
1. Agama
Masyarakat mulai menerima sistem
kepercayaan baru, yaitu agama Hindu-Buddha sejak berinteraksi dengan
orang-orang India. Budaya baru tersebut membawa perubahan pada kehidupan
keagamaan, misalnya dalam hal tata krama, upacara-upacara pemujaan, dan bentuk
tempat peribadatan.
2. Pemerintahan
Sistem pemerintahan kerajaan
dikenalkan oleh orang-orang India. Dalam sistem ini kelompok-kelompok kecil
masyarakat bersatu dengan kepemilikan wilayah yang luas. Kepala suku yang
terbaik dan terkuat berhak atas tampuk kekuasaan kerajaan. Oleh karena itu,
lahir kerajaan-kerajaan, seperti Kutai, Tarumanegara, dan Sriwijaya.
3. Arsitektur
Salah satu tradisi megalitikum
adalah bangunan punden berundak-undak. Tradisi tersebut berpadu dengan budaya
India yang mengilhami pembuatan bangunan candi. Jika kita memperhatikan Candi
Borobudur, akan terlihat bahwa bangunannya berbentuk limas yang berundak-undak.
Hal ini menjadi bukti adanya paduan budaya India-Indonesia.
4. Bahasa
Dalam perkembangan selanjutnya
bahkan hingga saat ini, bahasa Indonesia memperkaya diri dengan bahasa
Sanskerta itu. Kalimat atau kata-kata bahasa Indonesia yang merupakan hasil
serapan dari bahasa Sanskerta, yaitu Pancasila, Dasa Dharma, Kartika Eka Paksi,
Parasamya Purnakarya Nugraha, dan sebagainya.
Kebudayaan Islam
- Islam di bawa oleh para Pedagang Gujarat (India)
Pendukungnya yaitu
: Snouck Hourgonye ; W.F. Stutterheim ; Bernard H.M. Ulekke
Bukti
:
-
Di temukan makam nisan Sultan Malik Al-Saleh yang berangka tahun 1297.
-
Muncul istilah jirat = paes = nisan = patok, yang berasal dari Gujarat.
-
Berdasarkan berita Marcopolo di sebutkan pada saat singgah di Samudra Pasai ia
menemukan masyarakat sekitar sudah menganut agama Islam.
- Islam di bawa oleh para Pedagang Persia (Iran)
Pendukungnya
yaitu : Umar Amir Husein ; Husein Djayadiningrat
Bukti
:
-
Adanya Upacara Tabut di Minangkabau
-
Penemuan makam Fatimah binti Maulana, di Leran, Gresik Jawa Timur.
- “Leran” jika di Indonesia nama
sebuah kampung/desa, namun di Persia/Iran adalah nama suku bangsa.
- Islam di bawa oleh para Pedagang Arab/Mesir
Dikemukakan
oleh Hamka
Bukti:
- Terdapatnya kesamaan gelar H.
Malik yang digunakan di Samudra Pasai.
-
Terdapatnya kesamaan mahzab yaitu mahzab Syafii di gunakan di Samudra Pasai.
Faktor
Islam Cepat Berkembang
- Syarat masuk Islam sangat mudah yaitu hanya membaca 2 kalimat Syahadat.
- Islam menyebar ke Indonsia di sesuaikan tradisi pada saat itu.
- Islam tidak mengenal kasta/strata sosial.
- Penyebaran Islam dilakukan secara damai.
- Tata upacara peribadatan Islam sangat sederhana.
- Upacara dalam Islam pun sangat sederhana.
Perkembangan
Budaya Islam Di Indonesia
Akulturasi
Contoh
wujud Akulturasi Budaya Islam + Indonesia
Bidang Bangunan
Contahnya
Masjid
Cirinya:
atap tumpang, pondasi agak tinggi,adanya parit/kolam, adanya serambi, bedug,
kaligrafi, menara, gerbang
Makam
Cirinya:
cungkum (rumah makam), di tempat tinggi, nisan, hiasan kaligrafi.
Seni Sastra
- Hikayat
Cerita/dongeng
karya sastra melayu berbentuk prosa yang memuat peristiwa luar biasa yang tidak
masuk akal sering bertitik tolak dari peristiwa sejarah.
Contoh:
Amir Hamzah, Hikayat si Miskin.
- Babad
Cerita
Sejarah yang lebih bersifat dongeng merupakaan rekaan pujangga keraton yang
dianggap sebagai peristiwa sejarah.
Contoh:
Babad Tanah Jawi, Babad Cirebon.
- Suluk
Kitab
yang mencerminkan masalah tasawuf yaitu jalan kearah kesempurnaan batin.
Contoh:
Suluk Sukarsa, Suluk Wujil, dan Malang Sumbing.
- Primbon
Ramalan-ramalan
jawa.
Sumber : dari berbagai sumber
Nama : Gresshinta
NPM : 14114615
Mata Kuliah : Ilmu Sosial Dasar
Universitas Gunadarma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar